Openai/68ab2974-0cb4-800a-b30c-5705a994c647
This conversation was exported from ChatGPT[1]
gpt-5[edit | edit source]
User: segmen anterior mata kan ada konjungtiva, kornea ,sklera, pupil, trabekulum, uvea lensa...[edit | edit source]
segmen anterior mata kan ada konjungtiva, kornea ,sklera, pupil, trabekulum, uvea lensa... buatkan dan jelaskan mulai dari depan agar mudah dipahami dan dohafal
Assistant: Oke, aku bikinkan ringkasan anatomi segmen anterior mata mulai dari struktur paling depan ke dalam, supaya mudah diinga…[edit | edit source]
Oke, aku bikinkan ringkasan anatomi segmen anterior mata mulai dari struktur paling depan ke dalam, supaya mudah diingat dan dihafal:
[edit | edit source]
- Kornea - Lapisan bening berbentuk kubah di depan bola mata, tidak memiliki pembuluh darah (avaskular). - Berfungsi sebagai jendela mata: membiaskan cahaya agar masuk ke dalam mata. - Sangat sensitif karena banyak ujung saraf.
- Sklera (bagian depan) - Bagian putih mata yang keras dan kuat. - Melanjut ke belakang menjadi penopang bentuk bola mata. - Di bagian depan, bertemu dengan kornea pada daerah yang disebut limbus.
- Pupil - Lubang di tengah iris. - Ukurannya bisa membesar (dilatasi) atau mengecil (konstriksi) untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
- Iris (bagian dari Uvea anterior) - Selaput tipis berwarna (coklat, biru, hijau, dll). - Berisi otot sfingter (mengecilkan pupil) dan otot dilatator (membesarkan pupil). - Fungsinya mengatur cahaya melalui pupil.
- Trabekulum (Jaringan Trabekular) - Struktur seperti jaring di sudut bilik mata depan (sudut kamera okuli anterior). - Berfungsi mengalirkan cairan bola mata (aqueous humor) keluar ke kanal Schlemm → menjaga tekanan bola mata tetap normal.
- Lensa - Struktur bening berbentuk bikonveks (seperti lensa kamera). - Bisa berubah bentuk (akomodasi) untuk memfokuskan cahaya ke retina, baik untuk melihat jauh maupun dekat.
📌 Tips Menghafal (urutan dari depan ke dalam): 👉 "KonKorSkel PupUvea-Trab-Lens"
- Kon → Konjungtiva
- Kor → Kornea
- Skel → Sklera
- Pup → Pupil
- Uvea (Iris) → bagian berwarna yang atur cahaya
- Trab → Trabekulum (saluran keluar cairan mata)
- Lens → Lensa
Mau aku bikinkan gambar skema sederhana segmen anterior mata biar makin gampang diingat pas stase?
User: segmen posterior terdapat badan kaca, ora serata , retina buatkan dan jelaskan mulai dari depan agar mudah dipahami dan…[edit | edit source]
segmen posterior terdapat badan kaca, ora serata , retina buatkan dan jelaskan mulai dari depan agar mudah dipahami dan dihafal
Assistant: Mantap 👌 kita lanjut ke Segmen Posterior Mata.[edit | edit source]
Mantap 👌 kita lanjut ke Segmen Posterior Mata. Aku urutkan dari depan (setelah lensa) ke belakang, supaya gampang dipahami dan dihafal:
[edit | edit source]
- Ora Serrata - Batas antara retina bagian depan (yang tidak peka cahaya) dengan retina bagian belakang (yang peka cahaya). - Lokasi: di belakang badan siliaris. - Bentuk: bergigi (seperti gerigi gergaji, makanya disebut serrata). - Fungsi: sebagai perbatasan struktur fungsional retina dengan badan kaca.
- Retina - Lapisan paling dalam bola mata. - Berisi sel fotoreseptor: sel batang (rod) untuk penglihatan malam & sel kerucut (cone) untuk warna dan detail. - Bagian penting: - Makula lutea → pusat penglihatan tajam. - Fovea centralis → titik paling tajam. - Papil saraf optik (diskus optikus) → tempat serabut saraf retina berkumpul menjadi saraf optik, tidak ada sel reseptor (blind spot). - Fungsi: menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi impuls listrik yang dikirim ke otak.
📌 Tips Menghafal Segmen Posterior (urutan depan ke belakang): 👉 "VOR" → Vitreus - Ora Serrata - Retina
- V = Vitreus (badan kaca)
- O = Ora Serrata (batas retina depan-belakang)
- R = Retina (lapisan sensorik utama penglihatan)
Mau aku gabungkan segmen anterior + posterior dalam satu urutan utuh biar kamu bisa hafal jalurnya dari depan sampai belakang bola mata?
User: serous, folikel, KGB...[edit | edit source]
serous, folikel, KGB... jelaskan dari trias gjala pada konjungtivitis berikut
Assistant: Oke, aku jelaskan ya 👇 tentang trias gejala pada konjungtivitis yang sering dipakai dalam klinis:[edit | edit source]
Oke, aku jelaskan ya 👇 tentang trias gejala pada konjungtivitis yang sering dipakai dalam klinis:
1. Sekret / Discharge (Serous, Mukopurulen, Purulen) - Serous → cair, bening, biasanya pada konjungtivitis virus atau alergi. - Mukopurulen / Purulen → kental, kekuningan atau kehijauan, biasanya pada bakteri. - Jadi tipe sekret bisa membantu membedakan penyebab konjungtivitis.[edit | edit source]
- Folikel - Bentuk: tonjolan kecil, bulat, transparan/abu-abu, biasanya di konjungtiva tarsal (bagian dalam kelopak). - Menunjukkan reaksi jaringan limfoid → khas pada konjungtivitis virus (misalnya adenovirus) atau klamidia.
- Pembesaran Kelenjar Getah Bening (KGB) Preaurikular - Lokasi: di depan telinga. - Dapat teraba membesar dan nyeri tekan ringan. - Khas pada konjungtivitis virus (adenoviral conjunctivitis), jarang ditemukan pada konjungtivitis bakteri biasa.
👉 "Serous – Folikel – KGB" = khas konjungtivitis virus[edit | edit source]
- Serous = sekret cair
- Folikel = benjolan kecil di konjungtiva
- KGB = pembesaran kelenjar getah bening preaurikular
Mau aku bikinkan tabel perbandingan singkat konjungtivitis virus vs bakteri vs alergi biar makin jelas bedanya?
User: kenapa diberikan Artificial tears 6x/hari,kalau parah steroidtopikal[edit | edit source]
kenapa diberikan Artificial tears 6x/hari,kalau parah steroidtopikal
Assistant: Sip, aku jelaskan kaitannya dengan tatalaksana konjungtivitis ya 👇[edit | edit source]
Sip, aku jelaskan kaitannya dengan tatalaksana konjungtivitis ya 👇
- Fungsi utama: - Membilas dan membersihkan sekret/virus dari permukaan mata. - Melembabkan mata → mengurangi rasa perih, terbakar, dan “ganjal”. - Memberikan efek menenangkan (comfort therapy).[edit | edit source]
- Karena aman dan tanpa efek samping signifikan → bisa dipakai sering (misalnya 6x/hari atau lebih).
- Indikasi: bila konjungtivitis virus/adenoviral sangat berat → terjadi peradangan parah, edema, pseudomembran, atau keratitis subepitel.[edit | edit source]
- Tujuan: - Mengurangi peradangan dan reaksi imun berlebihan. - Mencegah kerusakan kornea akibat inflamasi.
- Catatan Penting: - Steroid tidak membunuh virus, hanya meredakan radang. - Harus dengan pengawasan dokter mata → karena pemakaian lama bisa menimbulkan glaukoma, katarak, atau infeksi sekunder.
- Ringan → Artificial tears (cuci mata + nyaman).[edit | edit source]
- Sedang – Berat → tambah steroid topikal (hanya bila ada indikasi & diawasi).
Mau aku buatkan alur terapi konjungtivitis virus dalam bentuk bagan sederhana dari ringan → berat supaya lebih mudah dihafal saat stase?
User: Bakteri: mucopurulent, papil...[edit | edit source]
Bakteri: mucopurulent, papil... jelaskan dari trias gjala pada konjungtivitis berikut
Assistant: Oke 👌 kita bahas trias gejala khas konjungtivitis bakteri, biar mudah dibedakan dari virus:[edit | edit source]
Oke 👌 kita bahas trias gejala khas konjungtivitis bakteri, biar mudah dibedakan dari virus:
1. Sekret (Mucopurulent / Purulen) - Kental, lengket, berwarna kekuningan atau kehijauan. - Sering membuat kelopak mata lengket terutama saat bangun tidur. - Beda dengan virus → sekret bening/serous.[edit | edit source]
- Papil - Gambaran tonjolan kecil di konjungtiva palpebra (seperti paving stone, kotak-kotak kecil). - Terjadi akibat reaksi vaskular dan inflamasi akut. - Lebih khas pada konjungtivitis bakteri atau alergi, bukan virus.
- KGB (Kelenjar Getah Bening) Preaurikular - Biasanya tidak ada pada konjungtivitis bakteri biasa. - Kalau ada → lebih curiga ke virus (misalnya adenovirus).
👉 Konjungtivitis Bakteri = Mucopurulent + Papil + (tanpa KGB)[edit | edit source]
- Virus = Serous + Folikel + KGB (+).
- Bakteri = Mucopurulent + Papil + KGB (–).
Mau aku bikinkan tabel perbandingan cepat (Virus vs Bakteri vs Alergi) biar kamu bisa hafal bedanya cuma lihat sekilas?
User: anak pondok, mukoid, hipertrofi papil dan folikel, Herbert pits, sikatrik pewarnaan gram ...elaskan dari gjala pada kon…[edit | edit source]
anak pondok, mukoid, hipertrofi papil dan folikel, Herbert pits, sikatrik (pewarnaan gram) ...elaskan dari gjala pada konjungtivitis berikut
Assistant: Nah, yang kamu sebutkan itu khas untuk Konjungtivitis Klamidia / Trachoma sering pada anak pondok / lingkungan padat, h…[edit | edit source]
Nah, yang kamu sebutkan itu khas untuk Konjungtivitis Klamidia / Trachoma (sering pada anak pondok / lingkungan padat, higienitas kurang). Aku jelaskan satu per satu ya 👇
1. Sekret Mukoid - Cairan kental, seperti lendir putih → khas pada infeksi kronis. - Tidak sekental nanah pada bakteri akut, tapi lebih lengket.[edit | edit source]
- Hipertrofi Papil & Folikel - Pada konjungtiva tarsal (kelopak bagian dalam) terbentuk papil (reaksi vaskular) dan folikel (reaksi limfoid). - Khas pada infeksi klamidia kronis → bisa menyebabkan konjungtiva kasar.
- Herbert’s Pits - Bekas folikel di limbus yang mengalami penyembuhan → meninggalkan lekukan kecil permanen. - Patognomonik (ciri khas) untuk trachoma.
- Sikatrik (Jaringan Parut Konjungtiva) - Proses kronis bisa menimbulkan jaringan parut di konjungtiva tarsal. - Sikatrik ini bisa menarik kelopak → menyebabkan trikiasis (bulu mata masuk ke kornea) dan akhirnya kerusakan kornea.
- Pewarnaan Gram - Tidak terlalu bermanfaat, karena Chlamydia trachomatis adalah bakteri intrasel obligat. - Identifikasi lebih baik dengan Giemsa stain atau PCR. - Giemsa bisa menunjukkan inklusi sitoplasmik dalam sel epitel konjungtiva.
👉 Konjungtivitis Klamidia / Trachoma[edit | edit source]
- Mukoid = sekret kental lendir.
- Papil & Folikel = reaksi kronis pada konjungtiva.
- Herbert’s Pits = bekas folikel di limbus (patognomonik).
- Sikatrik = parut konjungtiva, komplikasi jangka panjang.
- Gram stain kurang berguna, lebih ke Giemsa/PCR.
Mau aku bikinkan tabel perbedaan trias gejala: Virus – Bakteri – Klamidia supaya lebih gampang membandingkan?
User: jelaskan dari gjala pada konjungtivitis vernal: sangat gatal, anak kecil main diluar, cobble stone, horner trantas dot.[edit | edit source]
jelaskan dari gjala pada konjungtivitis vernal: sangat gatal, anak kecil main diluar, cobble stone, horner trantas dot. Giant papil Atopi: edem palpebra, dermatitis atopi Fliktenuaris: TB
Assistant: Oke 👍 aku jelaskan satu per satu sesuai tipe konjungtivitis alergi/hipersensitivitas & khusus biar gampang dipahami:[edit | edit source]
Oke 👍 aku jelaskan satu per satu sesuai tipe konjungtivitis alergi/hipersensitivitas & khusus biar gampang dipahami:
- Sangat gatal → khas alergi. Gatal hebat, lebih parah daripada alergi ringan.[edit | edit source]
- Anak kecil, main di luar → sering pada anak laki-laki usia 5–15 th, memburuk di musim panas (musiman).
- Cobblestone appearance → papil besar di konjungtiva tarsal atas → tampak seperti jalan berbatu.
- Horner–Trantas dots → bintik putih di limbus (akumulasi eosinofil dan debris).
- Giant papil → papil raksasa di tarsal superior.
- Dasar penyakit = reaksi hipersensitivitas tipe I (IgE) + tipe IV (sel T).
- Umumnya pada dewasa muda – dewasa (beda dengan VKC yang anak).[edit | edit source]
- Edema palpebra → kelopak tampak bengkak.
- Dermatitis atopik di sekitar mata → kulit kelopak menebal, kering, ekskoriasi.
- Terkait riwayat atopi lain: asma, rinitis alergi, dermatitis atopik.
- Bisa kronis dan berat → risiko kerusakan kornea (ulkus, neovaskularisasi).
- Disebut juga Phlyctenular keratoconjunctivitis.[edit | edit source]
- Etiologi: reaksi hipersensitivitas terhadap antigen Mycobacterium tuberculosis (TB) → dulu banyak pada anak malnutrisi.
- Gejala: nodul kecil, putih/kekuningan (phlycten) di limbus atau konjungtiva bulbi, disertai hiperemia lokal.
- Bisa menimbulkan nyeri, fotofobia, dan lakrimasi.
- Jika sering kambuh → dapat menyebabkan parut di kornea.
| | | | |[edit | edit source]
| --- | --- | --- | --- | | | | | | | | | | | | | | | |
Mau aku bikinkan skema alur diagnosis cepat konjungtivitis (virus – bakteri – alergi – klamidia – khusus/TB) biar pas stase kamu bisa langsung bedain dari gejalanya?
User: jelaskan algoritma agar mudah dipahami[edit | edit source]
jelaskan algoritma agar mudah dipahami
Assistant: Oke aku jelaskan isi algoritma pemeriksaan mata merah di gambar biar gampang dipahami dan dihafal 👇[edit | edit source]
Oke aku jelaskan isi algoritma pemeriksaan mata merah di gambar biar gampang dipahami dan dihafal 👇
###[edit | edit source]
- Periksa silia (bulu mata) → apakah menyentuh kornea? - Kalau iya (silia menyentuh kornea) → curiga entropion / trikiaisis. - Kalau tidak → lanjut periksa kelopak menutup atau tidak.
- Fluoresin (-), pupil lebih besar → kemungkinan glaukoma akut sudut tertutup.[edit | edit source]
- Fluoresin (-), pupil sama / lebih kecil → lihat ada fotofobia: - Fotofobia (+) & nyeri → iritis atau skleritis. - Fotofobia (+) tapi nyeri (-) → episkleritis.
- Fluoresin (+) → ada defek epitel kornea → - Kalau keruh → stromal keratitis. - Kalau jernih → epithel keratitis.
- Bisa karena palsy N VII (Bell’s palsy).[edit | edit source]
- Tentukan keluhan dominan:[edit | edit source]
- Sekret (+) → konjungtivitis alergi.[edit | edit source]
- Sekret (-) → mata kering.
- Sekret (+) → konjungtivitis infektif.[edit | edit source]
👉 Unilateral → cek bulu mata → tes fluoresin → lihat pupil & fotofobia.[edit | edit source]
👉 Bilateral → bedakan dominan gatal atau terbakar → cek ada sekret atau tidak.
Mau aku buatin diagram ulang yang lebih sederhana (versi ringkas) supaya bisa kamu tempel di catatan stase?
User: buat[edit | edit source]
buat
Assistant: Ini versi diagram ringkas algoritma mata merah ✨[edit | edit source]
Ini versi diagram ringkas algoritma mata merah ✨
- Unilateral → cek bulu mata → tes fluoresin → lihat pupil & fotofobia → tentukan (glaukoma, iritis/skleritis, episkleritis, keratitis, palsy N VII).
- Bilateral → tentukan keluhan dominan (gatal atau rasa terbakar) → cek sekret → tentukan (alergi, infektif, atau mata kering).
Mau aku bikinkan juga versi tabel ringkas (1 halaman catatan stase) supaya lebih praktis dipakai?
User: buat[edit | edit source]
buat
Assistant: Oke, aku bikinkan versi tabel ringkas algoritma mata merah dalam format yang bisa kamu jadikan catatan stase 👇[edit | edit source]
Oke, aku bikinkan versi tabel ringkas algoritma mata merah dalam format yang bisa kamu jadikan catatan stase 👇
| | | | |[edit | edit source]
| --- | --- | --- | --- | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
📌 Tips menghafal cepat:
- Unilateral → cek silia → fluoresin → pupil & fotofobia.
- Bilateral → cek keluhan dominan (gatal vs terbakar) → sekret.
Mau aku bikinkan juga versi PDF siap print (A4) supaya langsung bisa kamu bawa pas jaga stase?
User: Kelainan anorganik disebabkan oleh kelainan refraksi seperti: 1.[edit | edit source]
Kelainan anorganik disebabkan oleh kelainan refraksi seperti: 1. Miopia (rabun jauh) 2. Hipermetropia (rabun dekat) 3. Presbiopia 4. Astigmatisme ...jelaskan agar mudah dipahami
Assistant: Oke, aku jelaskan kelainan refraksi anorganik satu per satu dengan bahasa ringkas biar gampang dipahami & dihafal 👇[edit | edit source]
Oke, aku jelaskan kelainan refraksi (anorganik) satu per satu dengan bahasa ringkas biar gampang dipahami & dihafal 👇
1. Miopia (Rabun Jauh) - Definisi: cahaya yang masuk difokuskan di depan retina, sehingga objek jauh terlihat buram. - Penyebab: bola mata terlalu panjang atau kekuatan lensa terlalu besar. - Gejala: sulit melihat jauh (misal papan tulis, jalan), tapi dekat jelas. - Koreksi: kacamata lensa minus (konkaf).[edit | edit source]
- Hipermetropia (Rabun Dekat) - Definisi: cahaya yang masuk difokuskan di belakang retina, sehingga objek dekat sulit terlihat. - Penyebab: bola mata terlalu pendek atau kekuatan lensa terlalu lemah. - Gejala: sulit melihat dekat (membaca, HP), sering cepat lelah (astenopia). - Koreksi: kacamata lensa plus (konveks).
- Presbiopia ("Mata Tua") - Definisi: berkurangnya kemampuan akomodasi lensa karena usia (biasanya >40 tahun). - Penyebab: lensa mata kehilangan elastisitas → sulit menebal untuk melihat dekat. - Gejala: sulit membaca dekat, harus menjauhkan buku/HP. - Koreksi: kacamata baca dengan lensa plus (kadang digabung bifokal/progresif untuk jauh & dekat).
- Astigmatisme - Definisi: cahaya tidak terfokus pada satu titik, tapi menyebar → gambar jadi buram/distorsi. - Penyebab: kelengkungan kornea/lensa tidak sama di semua bidang (ada sumbu berbeda). - Gejala: pandangan kabur baik jauh maupun dekat, garis bisa tampak miring/berbayang. - Koreksi: kacamata dengan lensa silindris atau torik (pada soft lens).
👉 “Mi minus, Hiper plus, Presbi tua, Astigma silinder.”[edit | edit source]
- Miopia → Minus, jauh buram.
- Hipermetropia → Plus, dekat buram.
- Presbiopia → Tua, akomodasi hilang.
- Astigmatisme → Silinder, gambar berbayang.
Mau aku bikinkan gambar skema sederhana jalannya cahaya pada tiap kelainan refraksi supaya makin gampang kebayang?
User: Menilai hasil pemeriksaan: a.[edit | edit source]
Menilai hasil pemeriksaan: a. Tajam penglihatan dicatat sebagai VA OD (visual acuityokuli dextra) UCVA (uncorrected visual acuity) untuk tajam penglihatan mata kanan dan VA OS (visual acuity oculi sinistra)untuk mata kiri. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan UCVA dilanjutkan dengan trial lense untuk mendapatkan hasil BCVA (Best corrected visual acuity). b. Bila huruf terkecil yang masih dapat dibaca pada baris dengan tanda 6, dikatakan tajam penglihatan 6/6. c. Bila dalam membaca huruf terdapat kesalahan menyebut 2 huruf maka ditulis 6/6 false 2 (F2). d. Bila huruf terkecil yang masih dapat dibaca pada baris 30, dikatakan tajam penglihatan adalah 6/30 tanpa koreksi (sine correction / SC). Dilanjutkan dengan pin hole test. Bila didapatkan perbaikan tajam penglihatan menentukan adanya kelainan refraksi, bila tidak terdapat perbaikan maka dapat dipikirkan kemungkinan penurunan tajam penglihatan karena kelainan media refraksi atau kelainan makula/saraf optik. e. Bila pasien tidak dapat membaca huruf terbesar pada optotipe Snellen, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan uji hitung jari. f. Pasien diminta untuk menghitung jumlah jari dari pemeriksa yang dimulai dari jarak 5 m hingga jarak terdekat 1 m dengan pasien. Bila jari yang terlihat dan dapat dihitung jumlahnya tanpa salah pada jarak 3 m maka tajam penglihatan pasien adalah 3/60. Bila pasien tetap tidak bisa melihat dan menghitung jari hingga jarak 1 m maka pemeriksaan dilanjutkan dengan uji lambaian tangan. g. Pemeriksa melambaikan tangan dari jarak maksimal1 m dengan pasien dan pasien diminta menyebutkan arah lambaian keatas - kebawah atau kekanan kekiri. Bila Pasien dapat melihat lambaian tangan dan dapat menentukan arah lambaian tangan, maka visusnya adalah 1/ 300 proyeksi baik BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS (1/ 300 PB). Jika dengan uji lambaian tangan, pasien masih belum bisa melihat maka dilanjutkan dengan pemeriksaan proyeksi sinar. h. Senter diarahkan kedepan mata pasien yang akan diperiksa dan pasien diminta menyatakan melihat sinar atau tidak serta menyatakan arah datangnya sinar. Bila pasien dapat melihat sinar maka visusnya 1/ ~ (LP) dan bila mampu menyatakan arah datangnya sinar dengan baik, maka visusnya 1/ ~ dengan proyeksi baik (GP). Bila pasien dapat melihat sinar maka visusnya 1/ ~ (LP) dan bila tidak mampu menyatakan arah datangnya sinar, maka visusnya 1/ ~ dengan proyeksi buruk (BP). Bila pasien tetap tidak dapat melihat sinar maka visusnya adalah No light perception / NLP (buta total).... ..jelaskan agar mudah dipahami
Assistant: Oke, aku ringkaskan biar gampang dipahami & dihafal ya 👇[edit | edit source]
Oke, aku ringkaskan biar gampang dipahami & dihafal ya 👇
###[edit | edit source]
- Dicatat sebagai: - VA OD → mata kanan. - VA OS → mata kiri. - UCVA = tajam penglihatan tanpa kacamata. - BCVA = tajam penglihatan terbaik setelah koreksi (pakai trial lens).
- Contoh hasil: - Kalau bisa baca baris ke-6 → ditulis 6/6 (normal). - Kalau hanya bisa baca baris ke-30 → 6/30. - Kalau salah baca 2 huruf di baris 6 → ditulis 6/6 F2 (false 2).
- Jika visus jelek, coba pakai pinhole: - Ada perbaikan → ada kelainan refraksi (miopia, hipermetropia, astigmatisme). - Tidak ada perbaikan → kemungkinan kelainan media refrakta (kornea, lensa) atau saraf optik/makula.[edit | edit source]
Urutannya pakai uji kasar:[edit | edit source]
a. Hitung jari (HJ)
- Mulai dari jarak 5 m → makin dekat sampai 1 m.
- Contoh: bisa hitung jari di 3 m → visus 3/60.
b. Lambaian tangan (LT)
- Jika tidak bisa hitung jari, tes dengan melambaikan tangan dari jarak 1 m.
- Kalau bisa lihat dan bisa menentukan arah (atas-bawah, kanan-kiri) → visus 1/300 Proyeksi Baik (PB).
c. Proyeksi sinar (PS)
- Jika tidak bisa lihat lambaian tangan → coba dengan senter.
- Bila hanya bisa lihat ada sinar masuk → LP (light perception).
- Kalau bisa juga tahu arah datangnya sinar → LP proyeksi baik (PB).
- Kalau tidak bisa menentukan arah → LP proyeksi buruk (BP).
d. No light perception (NLP)
- Kalau sama sekali tidak bisa lihat sinar → buta total.
1. Snellen chart → 6/6 normal, makin besar denominator makin jelek (6/30, 6/60).[edit | edit source]
- Pin hole → membedakan refraksi vs organik.
- Kalau huruf tidak terbaca → urutannya: - Hitung jari (misal 3/60) - Lambaian tangan (1/300 PB) - Proyeksi sinar (LP PB / LP BP) - NLP = buta total
Mau aku bikinkan bagan alur pemeriksaan visus dari Snellen sampai NLP biar lebih visual dan gampang dihafal?
User: ?[edit | edit source]
?
Assistant: Oh iya, aku jelaskan bagian itu lebih pelan ya, karena sering bikin bingung 👇[edit | edit source]
Oh iya, aku jelaskan bagian itu lebih pelan ya, karena sering bikin bingung 👇
- LP = Light Perception → pasien masih bisa melihat cahaya dari senter.[edit | edit source]
- Kalau bisa lihat cahaya, kita tes dari arah mana sinar datang (atas, bawah, kanan, kiri).
👉 Hasil bisa dibagi:
- LP Proyeksi Baik (LP PB) - Pasien bisa lihat cahaya dan bisa menentukan arah datangnya cahaya dengan benar. - Artinya retina dan saraf optik masih cukup baik.
- LP Proyeksi Buruk (LP BP) - Pasien hanya bisa lihat ada cahaya, tapi tidak bisa menentukan arahnya. - Artinya fungsi retina/saraf optik sudah lebih jelek.
- NLP (No Light Perception) - Sama sekali tidak bisa melihat cahaya → buta total.
📌 Jadi singkatnya:
- LP PB = bisa lihat cahaya + tahu arah cahaya.
- LP BP = bisa lihat cahaya tapi tidak tahu arah.
- NLP = sama sekali tidak lihat cahaya.
Mau aku bikinkan tabel singkat urutan visus dari terbaik (6/6) sampai terburuk (NLP) biar langsung kelihatan gradasinya?
User: jelaskan agar mudah dipahami Teknik pemeriksaan:a.[edit | edit source]
jelaskan agar mudah dipahami Teknik pemeriksaan:a. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan daripemeriksaan.b. Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.c. Melakukan kalibrasi tonometer sebelum penggunaandiakekanantanandaCyang manuallBUKU PANDUAN BELAJAR KOASdengan menggunakan plat logam bulat kecil yangmenyertainya. Skala harus menunjukan angka 0.d. Melakukan desinfeksi telapak tonometer dengan alkohol.e. Pasien ditidurkan dengan posisi terlentang (suppine).f. Mata ditetesi dengan obat anestesi topikal seperti pantocain0,5%.g. Membuka kelopak mata pasien dengan telunjuk dan ibujari (tidak menekan bola mata pasien).h. Meminta pasien meletakkan ibu jari tangannya didepanmatanya dengan jarak 1 lengan pasien atau melihat satutitik pada langit-langit ruangan.i. Dengan tangan lain letakkan telapak tonometer Schiotzpada permukaan kornea.j. Konversikan hasil skala yang ditunjukkan oleh tonometerke dalam tabel.ILMU KESEHATAN MATACatatan:a. Letakkan telapak tonometer dengan beban 5,5 g padapermukaan kornea.b. Perhatikan pergeseran jarum penunjuk tonometer.c. Bila jarum pada skala menunjukkan angka 2 atau kurang,tambahkan beban menjadi 7,5 gr lalu ukur tekanan sekalilagi.d. Bila jarum skala masih menunjukan pada angka 2atau kurang, tambahkan beban menjadi 10 gr. Ulangipengukuran.e. Setelah jarum tonometer menunjukkan angka yang tetap,baca nilai pada skala busur Schiotz yang berantara 0 – 15.f. Hasil dicatat sebagai bacaan skala/bacaan beban, misalnya:5/5,5, 8/7,5, 3/10Penilaian tonometer schiotzPembacaan skala dikonversi dengan nilai pada tabelkonversi (terdapat dalam kemasan alat) untuk mengetahuitekanan bola mata dalam satuan millimeter air raksa (mmHg).Selain mencatat hasil pembacaan dan beban yang digunakan,tekanan bola mata dalam mm Hg juga harus dituliskan.a. Apabila tekanan lebih tinggi dari 20 mmHg, dicurigaiadanya glaukoma.b. Bila tekanan lebih tinggi dari 25 mmHg, pasien menderitaglaucoma.Untuk konversi nilai
Assistant: Oke, aku jelasin teknik pemeriksaan dengan Tonometer Schiotz ini dengan bahasa sederhana biar gampang diingat 👇[edit | edit source]
Oke, aku jelasin teknik pemeriksaan dengan Tonometer Schiotz ini dengan bahasa sederhana biar gampang diingat 👇
Untuk mengukur tekanan bola mata (Intra Ocular Pressure/IOP) → penting untuk mendeteksi glaukoma.[edit | edit source]
1. Persiapan & Edukasi - Jelaskan ke pasien apa yang akan dilakukan (ukur tekanan bola mata, tidak sakit karena pakai obat bius tetes). - Cuci tangan. - Cek kalibrasi tonometer → pakai plat logam bawaan, jarum harus di angka 0. - Bersihkan ujung tonometer dengan alkohol.[edit | edit source]
- Posisi Pasien - Pasien berbaring terlentang (supine). - Teteskan obat bius topikal (misalnya pantocain 0,5%). - Buka kelopak mata dengan jari (hati-hati, jangan menekan bola mata). - Arahkan pandangan pasien ke titik jauh/ke langit-langit.
- Pemasangan Tonometer - Pegang tonometer, lalu letakkan perlahan di permukaan kornea. - Tonometer punya beban awal 5,5 g. - Lihat pergerakan jarum skala.
- Jika Jarum < 2 - Tambah beban: - 7,5 g → ukur lagi. - Kalau masih < 2 → tambah jadi 10 g, lalu ulangi.
- Pembacaan Skala - Catat angka yang ditunjukkan jarum → bentuknya skala/beban. - Contoh: 5/5,5 (skala 5 dengan beban 5,5 g). - Atau: 8/7,5 atau 3/10.
- Konversi - Hasil skala tidak langsung = tekanan mata. - Harus dikonversi pakai tabel konversi bawaan alat → hasil akhir dalam mmHg.
- Normal: 10–20 mmHg.[edit | edit source]
- >
- >
👉 Jadi singkatnya:
- Edukasi & siapkan alat (kalibrasi & steril).
- Pasien tiduran → tetes anestesi → arahkan pandangan.
- Letakkan tonometer di kornea.
- Baca skala, kalau rendah tambah beban.
- Catat hasil → konversi ke mmHg.
- Nilai apakah normal atau glaukoma.
Mau aku bikinkan diagram alur singkat (flowchart) biar lebih gampang dipelajari dan dihafal pas stase?
User: maksutnya gimana ?Apabila pada lensa terlihat bayangan iris Iris Shadow, berarti kekeruhan lensa pada tahap imatur.[edit | edit source]
maksutnya gimana ?Apabila pada lensa terlihat bayangan iris (Iris Shadow), berarti kekeruhan lensa pada tahap imatur. Apabila sudah matur, maka iris shadow akan menghilang. Pada pasienpasien yang telah menjalani penggantian lensa, maka lensa buatan akan terlihat mengkilat.... buat agar mudah dipahami
Assistant: Oke, aku sederhanakan penjelasan tentang iris shadow pada pemeriksaan katarak biar lebih gampang dipahami 👇[edit | edit source]
Oke, aku sederhanakan penjelasan tentang iris shadow pada pemeriksaan katarak biar lebih gampang dipahami 👇
- Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan senter dari samping mata.[edit | edit source]
- Cahaya yang masuk ke mata akan berinteraksi dengan lensa.
- Dari sini bisa terlihat bayangan iris (iris shadow) → dan ini membantu menentukan stadium katarak.
1. Ada bayangan iris (iris shadow positif) - Artinya masih ada bagian lensa yang jernih. - Kekeruhan lensa belum menyeluruh → disebut katarak imatur (belum matang).[edit | edit source]
- Tidak ada bayangan iris (iris shadow negatif) - Artinya lensa sudah keruh semua → cahaya tidak bisa menembus. - Kondisi ini disebut katarak matur (matang).
- Pada pasien dengan lensa buatan (paska operasi katarak) - Tidak akan ada bayangan iris, tapi lensa buatan (IOL) terlihat mengkilat.
- Bayangan iris ada → katarak belum matang (imatur).[edit | edit source]
- Bayangan iris hilang → katarak matang (matur).
- Setelah operasi → lensa buatan mengkilat.
Mau aku bikinkan gambar ilustrasi sederhana (kayak skema cahaya + lensa) biar lebih jelas kebayang perbedaan imatur vs matur?
User: jelaskan agar mudah dipahami Pada Papil saraf optika.[edit | edit source]
jelaskan agar mudah dipahami Pada Papil saraf optika. Papiledemab. Hilangnya pulsasi vena saraf optikc. Ekskavasi papil saraf optik pada glaukomad. Atrofi saraf optik.
Assistant: Oke, aku jelasin 4 hal penting pada papil saraf optik optic disc biar lebih gampang dipahami 👇[edit | edit source]
Oke, aku jelasin 4 hal penting pada papil saraf optik (optic disc) biar lebih gampang dipahami 👇
- Artinya: pembengkakan papil saraf optik.[edit | edit source]
- Penyebab: biasanya karena tekanan intrakranial meningkat (misalnya tumor otak, perdarahan, hipertensi intrakranial).
- Gambaran: batas papil kabur, terlihat lebih menonjol, pembuluh darah bisa tampak samar.
- Analogi gampang: ibarat kabel listrik (saraf optik) ketekan dari belakang → ujung kabel (papil) jadi bengkak.
- Normalnya, vena di papil bisa kelihatan berdenyut halus sesuai denyut jantung.[edit | edit source]
- Kalau pulsasi vena hilang, artinya tekanannya naik, bisa tanda awal tekanan intrakranial meningkat.
- Analogi gampang: kayak sungai yang biasanya berombak, tapi kalau alirannya tertekan, ombaknya hilang.
- Ekskavasi = cekungan / lubang makin dalam di tengah papil.[edit | edit source]
- Terjadi karena serabut saraf rusak akibat tekanan bola mata (TIO) tinggi.
- Gambaran: cup-disc ratio (CDR) membesar (>0,5 atau asimetri antara kanan-kiri).
- Analogi gampang: bayangkan piring kecil → tengahnya makin cekung karena ditekan dari dalam.
- Artinya: saraf optik mengecil / mati akibat kerusakan lama (misalnya glaukoma lanjut, trauma, infeksi).[edit | edit source]
- Gambaran: papil tampak pucat/putih (karena serabut saraf hilang, tinggal jaringan ikat).
- Gejala: tajam penglihatan menurun, bisa sampai buta.
- Analogi gampang: kabel listrik yang lama-lama serabut tembaganya rusak → aliran listrik (penglihatan) nggak bisa lewat.
- Papiledema → bengkak karena TIK ↑[edit | edit source]
- Hilang pulsasi vena → tanda awal TIK ↑
- Ekskavasi glaukoma → papil makin cekung karena TIO ↑
- Atrofi → papil pucat/putih karena saraf rusak lama
Mau aku bikinkan skema/gambar perbandingan papil normal vs papiledema vs glaukoma vs atrofi biar lebih visual?
User: buatkan rangkuman dari ppt ini dong biar aku mudah mahaminnya dari awal sampai akhir ya[edit | edit source]
buatkan rangkuman dari ppt ini dong biar aku mudah mahaminnya dari awal sampai akhir ya
Assistant: Oke, aku buatin rangkuman singkat dari awal sampai akhir isi PPT Neuro-Oftalmologi – dr.[edit | edit source]
Oke, aku buatin rangkuman singkat dari awal sampai akhir isi PPT Neuro-Oftalmologi – dr. Trisnarini biar lebih gampang kamu pahami:
###[edit | edit source]
- Cabang oftalmologi yang mempelajari manifestasi mata pada penyakit saraf.
- Banyak penyakit saraf bisa muncul pertama kali dengan gejala di mata.
- Dimulai dari retina → N. optikus → khiasma optikum → traktus optikus → korpus genikulatum lateral → radiasio optika → korteks oksipitalis.[edit | edit source]
- Khiasma optikum → serabut nasal menyilang, serabut temporal tidak menyilang.
- Menilai batas perifer penglihatan.[edit | edit source]
- Normal: lateral 90–100°, medial 60°, atas 50–60°, bawah 60–75°.
- Metode: konfrontasi, perimeter, kampimeter.
Kelainan penting:
- Anopsia monokular (lesi N. optikus).
- Hemianopsia bitemporal (lesi khiasma).
- Hemianopsia homonim kontralateral (lesi traktus optikus).
- Skotoma sentral (lesi makula/ N. optikus).
- Tunnel vision (glaukoma kronis, retinitis pigmentosa).
1. Sensoris visual: penurunan visus, gangguan lapang pandang, gangguan warna, gangguan kecerahan/kontras.[edit | edit source]
- Non sensoris: gejala ↑ TIK (sakit kepala, mual, muntah), gejala neurologis lain.
- Papilitis → radang papil, visus turun perlahan, lapang pandang defek arkuata.[edit | edit source]
- Neuropati optik iskemik anterior (NOIA) → infark papil, visus turun mendadak, irreversible.
- Papiledema → bengkak papil karena ↑ TIK.
- Atrofi papil → saraf optik mengecil, papil pucat.
- Fungsi: atur cahaya masuk mata, indikator status retina & otak.[edit | edit source]
- Refleks: cahaya (langsung & tidak langsung), akomodasi.
- Lintasan: - Aferen → retina → nukleus pretektal. - Eferen parasimpatis → N. III → ganglion siliaris → m. sfingter pupil. - Eferen simpatis → hipotalamus → ganglion servikalis superior → m. dilator pupil.
Patologi Pupil:
- RAPD (Marcus Gunn) → lesi N. optikus unilateral/asimetris.
- Anisokoria → pupil berbeda ukuran, tergantung defek simpatis/parasimpatis.
- Argyll Robertson → miosis, tidak respons cahaya, tapi ada akomodasi (sifilis).
- Adie’s pupil → midriasis unilateral, refleks cahaya jelek, konvergensi lambat.
- Otot ekstraokular: - N. III → 4 otot EOM + levator palpebrae + parasimpatis intraokular. - N. IV → m. oblikus superior. - N. VI → m. rektus lateralis.[edit | edit source]
Kelainan:
- Diplopia (penglihatan dobel).
- Vertigo (ilusi gerak).
- Osilopsia (ilusi benda bergerak bolak-balik).
Kelumpuhan saraf:
- N. III → bola mata ke lateral & bawah, pupil dilatasi, akomodasi lumpuh.
- N. IV → gangguan melihat ke bawah-dalam → diplopia vertikal.
- N. VI → gangguan melirik lateral → esotropia paralitik.
- Gerakan bola mata ritmis.[edit | edit source]
- Bisa fisiologis (end-point, optokinetik) atau patologis (kongenital, neurologis).
✅ Kesimpulan: Neuro-oftalmologi membahas hubungan saraf dan mata → gejala bisa berupa gangguan visus, lapang pandang, pupil, papil optik, serta gerakan bola mata. Pemeriksaan detail penting untuk membedakan apakah kelainan berasal dari mata atau dari sistem saraf pusat.
Mau aku bikinkan mind map / bagan visual dari rangkuman ini supaya lebih cepat nangkep alurnya?
User: buatin yaa yang jelas, soalnya ppt nya panjang jadi capek buat mahaminnya[edit | edit source]
buatin yaa yang jelas, soalnya ppt nya panjang jadi capek buat mahaminnya
Assistant: Ini aku bikinkan mind map / bagan ringkas Neuro-Oftalmologi 🌟[edit | edit source]
Ini aku bikinkan mind map / bagan ringkas Neuro-Oftalmologi 🌟
📌 Dari atas ke bawah:
- Lintasan visual → pemeriksaan lapang pandang → papil saraf optik.
- Pupil → gerak bola mata → nistagmus.
Setiap kotak udah ada poin inti (normal, kelainan khas, dan contoh klinis).
Mau aku bikinkan juga versi PDF 1 halaman biar kamu bisa langsung cetak/print buat catatan stase?
User: kurang panjang ngga sih, jangan terlalu oendek nanti ada bagian yang belum kamu masukin[edit | edit source]
kurang panjang ngga sih, jangan terlalu oendek nanti ada bagian yang belum kamu masukin
Assistant: Betul 👍 rangkuman yang aku buat tadi memang versi singkat, jadi ada beberapa detail di PPT yang belum masuk misalnya m…[edit | edit source]
Betul 👍 rangkuman yang aku buat tadi memang versi singkat, jadi ada beberapa detail di PPT yang belum masuk (misalnya mekanisme detail lintasan pupil, variasi hemianopsia, detail gejala sensoris, atau contoh kasus spesifik).
Kalau kamu butuh versi lebih lengkap tapi tetap ringkas untuk belajar, aku bisa buatin rangkuman berlapis:
📚 Rangkuman Lengkap Neuro-Oftalmologi (versi lebih detail)[edit | edit source]
1. Definisi[edit | edit source]
- Cabang oftalmologi → bahas gejala mata akibat penyakit saraf.
- Banyak penyakit neurologis (tumor otak, aneurisma, neuropati) pertama kali tampak di mata.
2. Lintasan Visual[edit | edit source]
- Jalur: Retina → N. optikus → Khiasma → Traktus optikus → Korpus genikulatum lateral (KGL) → Radiasio optika → Korteks oksipitalis.
- Khiasma optikum: - Serabut nasal → menyilang. - Serabut temporal → tetap di sisi yang sama.
- Fungsi: membawa impuls cahaya sampai ke korteks visual.
3. Pemeriksaan Lapang Pandang[edit | edit source]
- Fiksasi 1 titik → nilai batas perifer.
- Normal: lateral 90–100°, medial 60°, atas 50–60°, bawah 60–75°.
- Metode: konfrontasi, perimeter, kampimeter.
- Kelainan khas: - Anopsia monokular → lesi N. optikus. - Hemianopsia bitemporal → lesi tengah khiasma (mis. tumor hipofisis). - Hemianopsia binasal → lesi lateral khiasma. - Hemianopsia homonim kontralateral → lesi traktus optikus. - Skotoma sentral → gangguan makula atau N. optikus. - Tunnel vision → glaukoma kronis, retinitis pigmentosa.
4. Gejala Umum Neuro-Oftalmologi[edit | edit source]
- Sensoris visual: penurunan visus, lapang pandang terganggu, kontras & kecerahan turun, buta warna dapatan.
- Non sensoris: tanda ↑ TIK (sakit kepala, mual, muntah), gejala neurologis lain (mis. hemiparesis).
5. Kelainan Papil Saraf Optik[edit | edit source]
- Papilitis: radang → visus turun perlahan, defek arkuata, papil kabur & merah.
- Neuropati Optik Iskemik Anterior (NOIA): infark papil → visus turun mendadak, irreversible, papil bengkak & pucat.
- Papiledema: bengkak papil akibat ↑ TIK → bilateral, papil menonjol & batas kabur.
- Atrofi papil: akson saraf optik hilang → papil pucat, visus turun.
6. Pupil[edit | edit source]
- Fungsi: atur cahaya masuk mata, refleks cahaya & akomodasi.
- Lintasan aferen: retina → traktus optikus → nukleus pretektal.
- Lintasan eferen parasimpatis: nukleus Edinger-Westphal → ganglion siliaris → m. sfingter pupil (miosis).
- Lintasan eferen simpatis: hipotalamus → ganglion servikalis superior → m. dilator pupil (midriasis).
Patologi Pupil:
- RAPD (Marcus Gunn) → lesi N. optikus (unilateral/asimetris).
- Anisokoria → pupil tidak sama besar. - Lebih jelas di gelap → lesi simpatis. - Lebih jelas di terang → lesi parasimpatis.
- Argyll Robertson pupil → miosis, tidak respons cahaya tapi ada akomodasi (neurosifilis).
- Adie’s pupil → midriasis unilateral, refleks cahaya jelek, konvergensi lambat.
7. Gerak Bola Mata (EOM)[edit | edit source]
- N. III → 4 otot EOM + levator palpebrae + parasimpatis (akomodasi).
- N. IV → m. oblikus superior.
- N. VI → m. rektus lateralis.
Kelainan:
- Diplopia (dobel) → hilang bila 1 mata ditutup.
- Vertigo & osilopsia → gangguan integrasi visual.
Kelumpuhan saraf:
- N. III → bola mata ke lateral-bawah, ptosis, pupil dilatasi, akomodasi lumpuh.
- N. IV → sulit melihat ke bawah-dalam, diplopia vertikal.
- N. VI → tidak bisa abduksi, esotropia paralitik.
8. Nistagmus[edit | edit source]
- Gerak bola mata ritmis.
- Fisiologis → end-point (melirik ekstrem), optokinetik.
- Patologis → kongenital, akibat kelainan saraf/vestibular.
✅ Kesimpulan[edit | edit source]
- Neuro-oftalmologi = jembatan antara mata & saraf.
- Penting: pahami lintasan visual, lapang pandang, papil optik, pupil, gerak bola mata, dan nistagmus.
- Pemeriksaan lengkap membantu membedakan kelainan mata primer vs kelainan neurologis.
Mau aku bikinkan versi tabel ringkas per bab (misalnya: "Lintasan Visual – Kelainan – Contoh Klinis") biar setiap slide di PPT langsung ada padanannya?
User: bikinin ya[edit | edit source]
bikinin ya
Assistant: Siap 👍 aku bikinkan tabel ringkas per bab berdasarkan isi PPT Neuro-Oftalmologi – dr.[edit | edit source]
Siap 👍 aku bikinkan tabel ringkas per bab berdasarkan isi PPT Neuro-Oftalmologi – dr. Trisnarini, biar kamu bisa cepat lihat poin inti + contoh klinisnya 👇
📋 Tabel Ringkas Neuro-Oftalmologi[edit | edit source]
| Bab / Topik | Isi Utama | Kelainan / Gejala | Contoh Klinis | | -------------------------- | ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ | -------------------------------------------------------------------------- | ----------------------------------------------------------------------------- | | Lintasan Visual | Retina → N. optikus → Khiasma → Traktus → KGL → Radiasi optika → Korteks oksipitalis | Lesi sesuai lokasi → anopsia/hemianopsia | Tumor hipofisis (hemianopsia bitemporal), stroke (hemianopsia homonim) | | Pemeriksaan Lapang Pandang | Normal: L 90–100°, M 60°, Atas 50–60°, Bawah 60–75° | Anopsia monokular, hemianopsia, skotoma sentral, tunnel vision | Glaukoma (tunnel vision), Retinitis pigmentosa, Lesi makula (skotoma sentral) | | Gejala Umum | Sensoris visual & non-sensoris | ↓ visus, gangguan warna, kontras, buta warna dapatan, sakit kepala (↑ TIK) | Amaurosis fugax, papiledema | | Papil Saraf Optik | Diskus optikus = tempat serabut N. II keluar | - Papilitis (radang)
- NOIA (infark)
- Papiledema (↑ TIK)
- Atrofi (pucat) | Neuritis optik, Glaukoma lanjut |
| Pupil | Refleks cahaya & akomodasi, jalur aferen–eferen | RAPD (Marcus Gunn), Anisokoria, Argyll Robertson, Adie pupil | Neuritis optik (RAPD), Neurosifilis (Argyll Robertson) | | Gerak Bola Mata (EOM) | N. III (4 otot + levator + parasimpatis), N. IV (oblikus sup), N. VI (rektus lat) | Diplopia, vertigo, osilopsia, kelumpuhan N. III, IV, VI | Stroke batang otak, neuropati diabetik | | Kelumpuhan Saraf EOM | - N. III: bola mata ke lateral-bawah, ptosis, pupil dilatasi
- N. IV: sulit lihat bawah-dalam
- N. VI: gagal abduksi, esotropia | Gangguan diplopia, strabismus paralitik | Tumor otak, trauma kepala |
| Nistagmus | Gerak ritmis bola mata | Fisiologis (end-point, optokinetik), patologis (kongenital, neurologis) | Sklerosis multipel, kelainan vestibular |
📌 Dengan tabel ini kamu bisa lihat alur cepat: struktur → kelainan → contoh kasus klinis tanpa perlu bolak-balik slide.
Mau aku bikinkan juga versi PDF 1 halaman (A4) biar kamu tinggal print buat catatan belajar?
References[edit | edit source]
- ↑ "Anatomi segmen anterior mata". ChatGPT. Retrieved 2025-12-16.