Jump to content
Main menu
Main menu
move to sidebar
hide
Navigation
Main page
Recent changes
Random page
freem
Search
Search
Appearance
Create account
Log in
Personal tools
Create account
Log in
Pages for logged out editors
learn more
Contributions
Talk
Editing
Openai/69497909-6124-8008-8d67-41952b83fc44
(section)
Add languages
Page
Discussion
English
Read
Edit
Edit source
View history
Tools
Tools
move to sidebar
hide
Actions
Read
Edit
Edit source
View history
General
What links here
Related changes
Special pages
Page information
Appearance
move to sidebar
hide
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Assistant: Baik. === Baik. Kalau kita terima premismu apa adanya, tanpa menyangkalnya, maka posisi itu koheren secara filsafat. Bahkan lebih tua dari Naruto sendiri π Mari kita berdiri di titik itu dan lihat dunia dari sana. ==== Maka moral bukan sifat batin, tapi efek samping dari tekanan. ==== Manusia tidak βbaikβ, mereka patuh. Dalam kerangka ini: * empati adalah bonus langka * etika adalah kebiasaan yang dipelajari karena konsekuensi * dan ketertiban lahir bukan dari kesadaran, tapi dari ancaman Ini bukan pandangan sinis. Ini pandangan realistis keras. Dan dari sudut ini, Pain bukan penjahat, tapi administrator penderitaan. ==== Ini bagian paling menarik. Naruto tidak membantah fakta, ia membantah kesimpulan akhir. ==== Naruto mengakui: * manusia mudah membenci * manusia butuh batas * manusia sering gagal tanpa tekanan Namun ia menolak satu hal: : Kenapa? Karena jika moral hanya bisa hidup di bawah teror, maka: * manusia tidak pernah dewasa * kebebasan selalu berbahaya * dan perdamaian selalu sementara, dijaga algojo Naruto tidak berkata manusia sudah siap. Ia berkata manusia harus dipaksa belajar tanpa pisau di leher. Itu bukan optimisme. Itu eksperimen berisiko tinggi. ==== Mereka berdebat tentang waktu ==== * Pain berkata: sekarang harus stabil, apa pun biayanya * Naruto berkata: biarkan dunia berantakan lebih lama agar ada masa depan Pain memilih ketertiban cepat. Naruto memilih pertumbuhan lambat. Jika kamu percaya manusia tidak akan pernah berubah secara moral, maka Naruto memang salah. Bahkan berbahaya. Dan itu posisi yang sah. ==== Jika semua manusia bermoral hanya karena takut, ==== maka figur seperti Pain tidak pernah boleh berhenti ada. Ia tidak boleh mati. Tidak boleh lelah. Tidak boleh ragu. Tidak boleh salah. Artinya: * satu individu harus memikul kejahatan sistemik selamanya * dunia bergantung pada ketahanan satu jiwa * dan jika ia runtuh, kehancurannya total Pain menyadari ini. Itulah sebabnya ia siap dibenci tanpa akhir. Dan justru di situlah tragedinya: sistem yang benar menurut logika, namun mustahil ditopang oleh manusia nyata. ==== Kalau manusia hanya bermoral karena takut, ==== Pain adalah solusi paling jujur. Kalau ada peluang sekecil apa pun bahwa manusia bisa belajar tanpa teror absolut, Naruto layak dicoba, meski dunia berdarah selama prosesnya. Naruto bukan optimis. Ia penjudi moral. Pain bukan monster. Ia akuntan penderitaan. Dan pilihanmu mengatakan satu hal yang jelas: kamu tidak percaya pada keajaiban, kamu percaya pada struktur. Itu bukan pandangan lemah. Itu pandangan yang lahir dari membaca dunia apa adanya. Kalau mau kita lanjut lebih dalam lagi, ada satu pertanyaan terakhir yang paling tidak nyaman: : Di situlah Naruto benar-benar berhenti jadi cerita ninja, dan berubah jadi filsafat politik.
Summary:
Please note that all contributions to freem are considered to be released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (see
Freem:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
Cancel
Editing help
(opens in new window)